PEMIMPIN (LEADER)
Mesin Kecerdasan nya Feeling dengan drive introvert yang membawa dari dalam keluar. Orang Feeling introvert dia adalah diantara 9 Personality Genetik memang yang paling berpeluang untuk menjadi seorang pemimpin, karena dia menggunakan keyakinannya, menggunakan shoul-nya, menggunakan emosinya, untuk bisa meyakinkan orang lain, dia punya kekuatan melakukan perombakan besar-besaran di dalam dirinya, denganmenyerap aspirasi dari luar. Tetapi, meskipun begitu, dia tetap fokus kepada apa yangkongruen (sebangun) dengan suara hatinya, dia memilih sesuatu yang cocok, yangcompatible, yang tidak bertentangan dengan jati dirinya.
IDEALISME
Cara kerja otaknya orang Feeling introvert memang dia adalah, mampu mempromosikan, mampu mengangkat nilai-nilai yang terdengar oleh suara hatinya. Karena itulah, bagi orang Feeling introvert, karena chargingnya dari dalam keluar, Feeling yang dari dalam keluar itulah yang keluar berbentuk ideologi, idealisme dia, sesuatu yang sangat futuristic yang akan dikejar, dan itu semuanya berangkat dari keyakinan dia tentang sesuatu, sehingga keyakinan yang di olah dari bahasa emosi, bahasa jiwa inilah yang kerap kali bisa dalam perdebatan itu mengalahkan pandangan-pandangan yang hanya semata-mata berhenti pada tahap logika.
Tentu saja Indonesia, sebagai contoh katakanlah, mungkin tidak akan merdeka, kalau semata-mata hanya berpacu kepada sudut pandang rasionalisasi saja, karena begitu lamanya kita di jajah. Tetapi karena ada orang Feeling introvert yang meyakinkan bahwa kita memang layak merdeka, sudah tidak tahu bagaimana logikanya, yang penting kemerdekaan sudah merupakan idealismenya, mimpinya, maka itulah yang menciptakan momentum kemerdekaan itu sendiri.
KHARISMA PEMIMPIN
Nah, jadi disinilah orang Feeling memulai, ketika dia berbicara tentang jiwa, tentang keyakinan, tentang emosi, tentang perasaan, tentang aspirasi, tentang arus bawah, disinilah orang Feeling punya kekuatan, tapi secara khusus orang Feeling introvert, karena dia punya kemampuan untuk meyakinkan orang lain, karena dia mampu terutama untuk berbicara dengan dirinya sendiri, dan dia mencari sesuatu yang memiliki kecocokan dengan jati dirinya, dengan suara hatinya, disitulah orang Feeling introvert dipandang memiliki kharisma alamiah, sebagai seorang pemimpin .
LEADERSHIP
Kalau orang Thinking adalah managerialship, orang Feeling itu adalah Leadership. Leadership yang paling kuat itu adalah dimiliki oleh orang Feeling introvert. Jadi orang Feeling introvert mampu meng convinsing orang, justru berangkat dari sesuatu yang diyakininya, dari hati nuraninya, dari dalam.
FEELING MENGALAHKAN THINKING
Sementara kalau berbicaranya adalah : keyakinan yang datang dari dalam yang sumbernya dari dalam, itu dia memiliki rentang pengaruh yang justru lebih kuat dibandingkan dengan semata-mata logika. Dan ini juga yang menjadi alasan mengapa orang Thingking yang bisa mengalahkan orang Intuiting, dalam konteks ini, orang Thinking bisa dikalahkan orang Feeling. Dimana logikanya ?
Logikanya, karena keyakinan itu memiliki daya pengaruh yang lebih kuat dari pada rasionalisasi, kehangatan yang diberikan orang Feeling, itu bisa lebih kuat dari dinginnya orang Thingking. Suara aspirasi yang melibatkan banyak orang itu, itu adalah pertanda menjadi kekuatan yang lebih besar dari otoritasnya orang Thinking .
BAKAT ALAMI SEBAGAI PEMIMPIN
Nah, inilah yang disebut dengan kemampuan leadership pada orang Feeling menjadi sebuah bakat alami, terutama adalah pada orang Feeling introvert yang kerap melakukan otokritik pada dirinya, mencari kebenaran di dalam suara hatinya, mencari yang congruen dengan nilai-nilai yang dibangun di dalam dirinya, otaknya pun bekerja hanya bila mana dia mendengar nilai-nilai yang sesuai dengan suara hatinya. Kekuatan nurani, keyakinan jiwa yang dimiliki oleh orang Feeling introvert ini yang mampu menaklukkan dunia, menaklukkan sekitarnya, menjadi seorang pemimpin yang baik.
“KUTUNGGU JANDAMU”
Tetapi dalam urusan percintaan. Secara gampangnya Feeling introvert ini, lebih mirip seperticintanya seorang perempuan. Jadi kalau dia cinta kepada seseorang, maka cintanya itu merasuk di dalam kalbunya, yang kalau tidak terpenuhi itu bisa membuat dia gila. Kalau dia senang dengan seseorang, cinta pada seseorang, barang kali sudah sempat mereka saling bersambut gayung, sempat menjadi seorang kekasih, tapi karena faktor tertentu orang tuanya memisahkan mereka .
Maka kalau dia Feeling introvert, dia akan tulis “ku tunggu jandamu”, karena dia gak mau berpaling ke orang lain, karena cintanya mendalam pada orang itu. Seperti cintanya seorang perempuan, demikian juga kalau dia sudah menyukai sesuatu, maka kesukaannya itu, secara agak berlebihan, dia pegang kuat-kuat, dia fanatik dengannya. Nah itu adalah ciri dari seorang Feeling introvert.
OWNER/INVESTOR BISNIS
Bisakah seorang Feeling introvert berbisnis? Bisa. Tetapi dia bagusnya jadi owner, dia bagusnya jadi investor. Kenapa? Karena kalau dia menjalankannya, bisnis tadi, yang selalu jadi fokus dia itu adalah semata-mata membangun winning team, team yang solid, team yang hebat. Betul bahwa winning team ini, team yang menang, team yang hebat itu, merupakan faktor utama dalam keberhasilan sebuah bisnis. Tetapi tidak satu-satunya, jadi begitu dia terlalu sibuk dengan membangun winning team, mungkin dia sudah keteteran dengan produk yang ketinggalan zaman, pergerakan pesaing yang sudah begitu cepat, perkembangan teknologi yang tidak bisa terkejar oleh dia. Sementara dia masih terus berkutat kepada masalah bagaimana membangun SDM yang kompetitif, yang sehat, dan segala macamnya. Sehingga yang paling bagus bagi orang Feeling, ketika ia berbisnis jadilah seorang investor, pelakunya serahkan kepada orang lain, delegasikan ke pada orang lain.
MALAS BERFIKIR
Dan terutama yang paling penting pada orang Feeling itu, kodrat yang sedikit mengganjal keberhasilan prestasinya, yaitu adalah karena dia malas berfikir. Sehingga perkara-perkara yang rumit, diambil gampangnya saja, diputuskan secara cepat, dan terkadang agak sembrono, tanpa harus mengkalkulasi secara tajam, secara mikroskopik, tidak secara akurat dan akhirnya keluarlah keputusan yang mengedepankan nyali dan keberanian semata, tetapi minim dalam kalkulasi dan akurasi.
TRANSFORMASI ORANG
Namun demikian Feeling introvert inilah yang bisa melakukan sebuah perubahan yang besar melintasi zaman, karena kalau orang Intuiting itu adalah perubahan, perubahannya itu berangkat dari ide. Tapi kalau orang Feeling itu adalah perubahan yang perubahannya itu adalah orang, mentransformasi orang, dan itu memang memerlukan energi yang besar, dan orang Feeling memiliki itu. Itulah yang disebut bakat alaminya, terutama orang Feeling introvert yang muncul kharisma kepemimpinan yang kuat, kalau orang Thingking itu adalah kharisma adalah kharisma wewenang, kharisma kekuasaan, tapi kalau orang Feeling intovert itu adalah kharisma sejati, sebagai seorang pemimpin yang alami, memang punya kemampuan dengan komunikasi meng convinsing people (memahami orang).
Ciri Kepribadian Feeling Introvert (Fi)
Kepribadian jenis ini adalah kepribadian libido. Hasrat dan nafsunya selalu bergelora. Meskipun libidonya tinggi, namun di sebalik itu mereka ingin dimanja dan diperhatikan. Kepribadiannya halus dan lembut namun begitu diusik meraka akan menyengat seperti lebah. Kemampuan organisatorisnya hebat seperti seorang pemimpin yang berkharisma. Namun kebiasaaan buruknya adalah begitu sensitif dan mudah tersinggung yang membawa kepada dendam. Mereka seorang pemberi dan penolong, namun di balik pemberiannya mereka menaruh sikap curiga dan berhitung nilai balas budi orang lain. Mereka jenis komunikator yang hebat dan pandai menyampaikan rencananya mempengaruhi orang lain.
Bahkan tergolong memiliki banyak rencana, lucunya mereka seringkali lupa dengan rencana-rencananya karena saking banyaknya. Atau lebih disebabkan karena ingatan jangka panjangnya lemah, ditambah komitmen terhadap rencananya longgar. ‘Hangat-hangat tahi ayam’. Kehebatannya adalah kemampuannya berempati sehingga mereka seolah-olah bisa masuk lebih dalam pada diri orang lain. Sehingga mereka sangat mahir dalam menakar orang, melihat niat baik-buruknya orang lain.
Kemampuan menakar orang ini seringkali terganggu oleh sifatnya yang mencerna semua informasi yang masuk tanpa olah fikiran terlebih dahulu dan mudah percaya orang. Akibatnya sering rugi besar di saat-saat kritis yang sepatutnya beruntung jika mereka hati-hati. Mereka dadanya lebar sebagai pertanda jenis pengayom yang hebat walaupun mereka paling tidak senang digurui. Obsesi mereka tinggi dan akan bisa dicapainya jika mereka tidak malas beraksi. Malas beraksi inilah justru yang menjadi kendalanya dalam banyak hal. Sehingga orang menyebut mereka lamban.
Fi adalah singkatan dari Feeling introvert. Jika huruf berdiri sendiri merupakan identitas sebagai Mesin-Kecerdasan. Menurut konsep STIFIn ragam Mesin-Kecerdasan hanya ada lima, dan F adalah salah satu diantara 5 Mesin-Kecerdasan tersebut. Identitas Mesin-Kecerdasan berubah menjadi kepribadian ketika Mesin-Kecerdasan digandengkan dengan jenid kemudi di belakangnya. Jenis kemudi kecerdasan hanya ada dua, yaitu i (introvert) dan e (extrovert). Dengan demikian Fi sudah menjadi identitas kepribadian. F ditulis dengan huruf besar karena pengaruhnya sebagai Mesin-Kecerdasan lebih besar dari i yang ditulis dengan huruf kecil yang berperan hanya sebagai kemudi kecerdasan.
Fi sepadan dengan kecerdasan Emosi
Pengertian sederhana dari Feeling introvert adalah jenis kepribadian yang berbasiskan kecerdasan emosi atau perasaan yang proses kerjanya dikemudikan dari dalam dirinya menuju ke luar dirinya. Kepribadian Fi ini memiliki kekhasan karena memiliki kemampuan emosi yang melebihi delapan jenis kepribadian yang lain. Kelebihan ini dapat disepadankan dengan kecerdasan emosi atau disebut EQ (Emotional Quotient).
Sistem operasi pada sistemFi berada di belahan otak bagian bawah di sebelah kanan atau disebut sebagai limbik kanan. Pada limbik kanan tersebut yang menjadi kemudi kecerdasannya berada di lapisan putih yang letaknya di bagian dalam. Limbik kanan putih itulah yang menjadi sistem operasi tipe Fi.
Lapisan yang berwarna putih memiliki tekstur otak yang lebih padat karena mengandung sel otak lebih banyak. Kerapatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan bagian luar tersebut membuat kemudi kecerdasan bergerak dari dalam ke luar. Hal ini menyebabkan ‘tuan yang punya badan’ menjadi seolah tidak berhenti untuk tebar pesona atau memancarkan kharismanya sebagai pemimpin.
Mesin-Kecerdasan F sesungguhnya identik dengan pernafasan. Mereka memiliki kapasitas pernafasan yang besar. Kapasitas pernafasan yang kuat itu disebabkan karena orang F memiliki mesin yang besar. Mesin itu berupa jantung dan paru-paru yang besar. Dengan mesin yang besar ini orang F dapat memompa oksigen yang lebih banyak ke dalam darah. Tipe Fi terlebih lagi karena ditunjang oleh ketersediaan baterai (charger) yang ada di dalam dirinya menyebabkan Fi seperti memiliki kekuatan emosi yang lebih kuat. Bentuk (konstitusi) fisik orang F secara umum disebut sebagai displatik, karena mesin yang besar tersebut didukung oleh tulang yang kecil sehingga bawaannya terasa berat. Karena mesinnya besar maka bentuk badannya terlihat lebar dan tebal. Akibatnya pada bagian punggung seperti lebih sulit digerakkan (disebut displastik). Pada tipe Fi, karena charger baterainya ada di dalam maka seperti memiliki daya pancar emosi yang lebih kuat. Secara fisik ia dapat menggunakan pernafasan dalam yang bersumber dari paru-parunya.
Kekuatan pernafasan karena mesin yang besar tersebut dapat digunakan untuk jenis olahraga yang memerlukan stamina jarak jauh dan jangka panjang seperti lari marathon. Juga dengan pernafasan yang panjang tersebut secara mental ia memiliki potensi kekuatan mental yang lebih baik. Mampu mendengar bahasa hati orang lain lebih lama. Bahkan mampu menjaga perasaan dan berempati lebih baik dari orang lain. Atau juga ia seperti memiliki kadar cinta yang lebih banyak, baik untuk mencintai ataupun dicintai.
Peranan Fi adalah sebagai Leader (Pemimpin)
- Intisari Tentang Anda:
Kecerdasan Anda Feeling yang berarti merujuk kepada perasaan Anda, yang membuat Anda pandai memahami orang lain. Kecerdasan tersebut dikemudikan bergerak dari dalam ke luar sehingga Anda memancarkan pengaruh kuat dalam memimpin.
- Sistem operasi otak berada di:
Belahan Limbik Kanan, Lapisan Putih (dalam)
- Jenis kecerdasan:
Emotional Quotient (kecerdasan pada perasaan)
- Peranan:
Leader (Pemimpin)
- Kelebihan:
Popularity (Ketenaran)
- Target:
Visi (Pandangan Jauh)
- Harapan
Leading (Kepemimpinan)
- Arah Merek
Merek pada kepemimpinannya
- Tabiat terhadap uang
Juragan (owner)
- Bentuk Jasmani
Displastis yang besar
- Kekuatan Jasmani
Pernafasan dalam
- Fungsi Tubuh
Stamina jarak panjang
- Personality (kepribadian) yang kuat yang dapat diriset secara prikometrik:
convincing : Meyakinkan
Idealistic : Idealistis
Leader : Pemimpin
Kindful : Baik hati, ramah
Reflective : Reflektif, memantul, termenung
Popular : Terkenal
Promoter : Penyelenggara, promotor
Diplomatic : Diplomatis, pandai
Friendship-appeal : Persahabatannya menarik
- Empat Kata Kunci:
Merasakan, Pernafasan, Memimpin, Dicintai
- Cara Belajar:
Mendengar di kelas, rekam ke MP3, dengar ulang sampai dapat ‘feel’nya.
- Mengingkatkan Minat Belajar :
Menempelkan sentuhan emosi pada motif sesaatnya.
- Klu diri:
Mencari Platform (Panggung, podium) untuk memperkuat pengaruhnya.
- Kemistri:
Mencari Cinta
- Kemistri Fi adalah (Mencari) Cinta
- Keutamaan Sekolah menuju karir di industri yang sesuai:
Politik, Kepemerintahan, Hukum, Kesenian.
- Sekolah menuju profesi pilihan lainnya:
Psikolog, komunikasi, diplomat, humas, promotor, investor, negarawan, trainer/public speaker (Pembicara Publik), administrasi negara, seniman, budayawan, hubungan internasional, salesman, inspirator, motivator, psikiater, counselor (penasihat), ideolog, personalia, lawyer (pengacara/advokat), birokrat, aktifis, atlit maraton, dll.
- Sisi positif yang perlu dibina dan hal yang perlu diwaspadai dari anda sendiri:
Semangat tinggi namun di sebalik itu ingin dimanja dan diperhatikan, halis dan lembut terkadang menyengat, pemimpin yang berkharisma namun kebiasaan buruknya mudah tersinggung, penolong namun menghitung nilai balas budi,, komunikator yang memperngaruhi orang lain namun komitmen terhadap ajarannya lemah, mampu berempati namun terkadang lamban beraksi.